Sukabumi — Ratusan penari dari berbagai wilayah di Sukabumi memadati halaman Yogya Palabuhanratu pada Sabtu, 26 April 2025, dalam perhelatan “Palabuhanratu Menari 2025” yang digelar untuk memperingati Hari Tari Sedunia. Kegiatan ini berhasil mengubah pusat ibu kota Kabupaten Sukabumi menjadi panggung terbuka yang menampilkan kekayaan budaya Sunda secara meriah dan semarak.

Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Komunitas Sanggar Seni Palabuhanratu. Lebih dari 500 penari dari berbagai sanggar seni, sekolah, dan komunitas budaya ambil bagian dalam pertunjukan, menampilkan beragam tarian tradisional Sunda secara serempak dengan tema “Menari untuk Negeri.”

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyatakan apresiasinya terhadap acara tersebut. Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga merupakan ajang memperkuat jalinan sosial dan pelestarian budaya lokal.

“Ini adalah bukti nyata bahwa seni tari dapat mempersatukan berbagai lapisan masyarakat. Kolaborasi antara komunitas seni dan pemerintah daerah seperti ini sangat layak diapresiasi,” ujar Sendi.

Pembukaan resmi acara dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sukabumi, dengan kehadiran perwakilan dari Badan Pengelola Cagar Budaya Geopark Ciletuh Palabuhanratu (BPCPUGGp) dan sejumlah unsur pemerintahan serta komunitas budaya lainnya.

Berbagai jenis tari tradisional seperti Jaipong, Merak, dan Rampak Kendang ditampilkan secara kompak dan penuh semangat. Puncak acara ditandai dengan flashmob massal bertema “Menari untuk Negeri” yang melibatkan seluruh peserta dan penonton, menciptakan suasana kebersamaan yang menggugah.

Selain pertunjukan tari, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran UMKM kreatif, stand kuliner tradisional, serta penampilan musik lokal yang semakin menambah semarak suasana.

Sendi menegaskan bahwa tingginya antusiasme masyarakat membuktikan bahwa “Palabuhanratu Menari 2025” bukan hanya menjadi ajang seni, tetapi juga simbol semangat pelestarian budaya dan kebangkitan kreativitas lokal di Sukabumi.