RAGAMBAHASA.com – Militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Yaman, menyasar pelabuhan dan area sekitar Hodeidah, Rass Issa, dan Salif. Serangan yang terjadi sejak awal Mei 2025 itu mengakibatkan kebakaran besar, termasuk di sebuah pabrik semen di Hodeidah, yang menyebabkan sedikitnya 21 orang terluka.

Pada Minggu, 11 Mei 2025, Israel mengeluarkan peringatan resmi agar warga segera meninggalkan ketiga pelabuhan tersebut. Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan berbahasa Arab di media sosial X, menyatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan itu digunakan oleh kelompok Houthi, yang oleh Israel disebut sebagai “rezim teroris.” Israel menekankan evakuasi demi keselamatan warga sipil hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Serangan ini merupakan bagian dari respons Israel terhadap serangan rudal yang diluncurkan kelompok Houthi dari wilayah Yaman. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada Jumat (10/5/2025) menyatakan bahwa pihaknya akan terus menindak Houthi sebagai bentuk pembalasan atas serangan rudal Iran yang diarahkan ke Israel.

Kelompok Houthi menyatakan bahwa aksi mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Mereka telah beberapa kali melancarkan serangan ke wilayah Israel serta menargetkan kapal-kapal yang melintasi Laut Merah sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023.

Meski Amerika Serikat dan kelompok Houthi telah mencapai kesepakatan gencatan senjata pada awal Mei 2025, Houthi menegaskan bahwa kesepakatan itu tidak mencakup Israel. Mereka menyatakan akan terus menyerang kepentingan Israel di kawasan.

Serangan Israel di Yaman terjadi bersamaan dengan intensitas serangan ke Jalur Gaza yang belum mereda, dan sejauh ini dilaporkan telah menyebabkan lebih dari 52.000 korban jiwa di wilayah Palestina. Sementara dalam serangan ke Yaman pada pekan lalu, dua orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.