SUKABUMI – Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi memberikan penghargaan tinggi atas terselenggaranya peringatan Hari Nelayan Ujunggenteng ke-59. Dari sudut Disbudpora, kegiatan ini bukan sekadar tradisi rutin, melainkan wujud nyata pelestarian budaya pesisir melalui ritual dan seni rakyat.

Mengambil tema “Sagara Ngajaga Laut Kidul Ku Budaya”, acara ini dipenuhi oleh pertunjukan budaya lokal seperti tarian adat, rampak kendang, dan prosesi larung sesaji ke tengah laut — semuanya melibatkan generasi muda daerah tersebut.

Kepala Disbudpora, Yudi Mulyadi, menegaskan bahwa festival ini mempertegas hubungan antara budaya dan kegiatan harian nelayan: “Ini bukan pesta semata, tapi perayaan nilai dan warisan leluhur. Kegiatan seperti ini wajib dipertahankan agar identitas pesisir tetap hidup”.

Di tengah era modernisasi, Yudi menekankan pentingnya menjaga budaya tradisional agar tidak hilang dari ingatan generasi berikutnya. Melalui momen ini, sinergi antarlembaga—mulai Disbudpora, Dispar, Dinas Perikanan, hingga UMKM—mendorong acara ini tak hanya bersifat simbolis, tapi juga berfungsi sebagai penggerak ekonomi kreatif lokal.

Ujunggenteng, yang merupakan bagian dari Geopark Ciletuh‑Palabuhanratu UNESCO, memiliki potensi besar untuk meningkatkan pariwisata budaya. Dengan kolaborasi seluruh pihak, peringatan Hari Nelayan diharapkan tak sekadar menjadi tradisi, tetapi juga strategi penguatan ekonomi dan budaya wilayah pesisir