SUKABUMI Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali menyerukan pentingnya merawat nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyusul mencuatnya insiden intoleransi yang terjadi di Kecamatan Cidahu, yang menjadi perhatian publik beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataannya, Ketua DPRD menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang dan harus menjadi pelajaran bersama untuk memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat Sukabumi.

“Kasus di Cidahu adalah peringatan bagi kita semua. Saya tegaskan, itu harus menjadi yang terakhir. Kabupaten Sukabumi dibangun di atas nilai persatuan, bukan perpecahan,” ujar Ketua DPRD dengan nada serius.

Ia juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat pemerintahan, tokoh agama, dan pemuda, untuk aktif menjaga ruang sosial yang inklusif dan saling menghormati perbedaan keyakinan serta budaya.

DPRD, lanjutnya, siap mendorong kebijakan dan program yang menumbuhkan semangat toleransi melalui pendidikan, sosialisasi, serta penguatan komunitas lintas agama dan budaya. Ia percaya, dengan pendekatan dialog dan pemahaman yang terbuka, potensi konflik dapat diminimalkan.

“Kita harus menjadi contoh daerah yang dewasa dalam menyikapi perbedaan. Jangan sampai rasa saling percaya di antara warga runtuh karena tindakan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Ketua DPRD juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah, serta mempercayakan proses penanganan kasus kepada pihak berwenang.

Dengan komitmen bersama, ia berharap Sukabumi tetap menjadi rumah yang damai bagi seluruh warganya, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau budaya.