SUKABUMI Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Asri, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi para penyintas bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah. Ia menilai penanganan terhadap warga terdampak masih belum maksimal dan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Saat melakukan kunjungan ke lokasi, Asri melihat langsung kondisi warga yang masih mengungsi dan menghadapi keterbatasan fasilitas dasar seperti tempat tinggal layak, air bersih, serta layanan kesehatan. Ia menilai bahwa respon terhadap bencana tersebut harus lebih cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan.

“Kami sangat prihatin melihat kondisi para penyintas. Ini bukan hanya soal tanggap darurat, tapi juga bagaimana memastikan keberlangsungan hidup mereka ke depan,” ungkap Asri.

Ia menegaskan akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, guna mendorong percepatan penanganan dan penyediaan bantuan yang lebih memadai bagi warga terdampak.

Selain kebutuhan logistik, Asri juga mendorong adanya solusi jangka panjang seperti relokasi permanen dan pemulihan sosial-ekonomi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat pergerakan tanah.

“DPRD siap mengawal proses ini. Kami ingin ada kejelasan rencana jangka pendek dan jangka panjang, agar masyarakat tidak merasa ditinggalkan,” tegasnya.

Bencana tanah bergerak di Nangerang telah menyebabkan kerusakan rumah warga dan infrastruktur desa, serta memaksa puluhan keluarga untuk mengungsi. Hingga kini, penanganan masih berlangsung dan membutuhkan sinergi lintas sektor untuk pemulihan yang menyeluruh.