Sukabumi – Bupati Sukabumi H. Asep Japar meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Babakan RT 17/06, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (9/7/2025). Peristiwa yang terjadi pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB ini menyebabkan satu anak meninggal dunia dan merusak sejumlah rumah warga.
Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, mengakibatkan jebolnya saluran air (parit) di atas permukiman dan menghantam beberapa rumah, salah satunya saat penghuninya sedang tertidur.
“Saya barusan melihat langsung kondisi rumah yang terdampak bencana. Memang di atas ada parit air yang jebol dan menimpa rumah. Akibatnya tembok rumah roboh dan material longsor masuk ke dalam saat anak-anak sedang tidur. Satu anak tidak bisa tertolong,” ujar Bupati Asep Japar dengan nada penuh empati.
Dalam kunjungannya, Bupati menyerahkan bantuan secara langsung kepada keluarga korban dan menyampaikan dukungan moril serta perhatian khusus bagi warga terdampak.
Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut jajaran Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Forkopimcam Bojonggenteng, Kepala Desa Bojonggenteng, Forum Silaturahmi Kepala Sekolah (FSKS) Kecamatan Bojonggenteng, para relawan, serta masyarakat setempat yang bergotong royong membantu evakuasi dan pembersihan.
Selain rumah korban jiwa, lima rumah lainnya juga terdampak longsor. Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan menurunkan tim teknis untuk melakukan survei dan kajian mendalam terkait kondisi rumah yang rusak.
“Insyaallah ini masih bisa dibenahi. Tim teknis dari pemda akan turun untuk mengecek dan menentukan langkah selanjutnya, termasuk apakah perlu relokasi atau cukup diperkuat bangunannya,” jelas Bupati.
Sebagai bagian dari penanganan pascabencana, Bupati memastikan bahwa Dinas Sosial serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) akan memberikan pendampingan trauma kepada keluarga korban, khususnya anak-anak yang terdampak secara psikologis.
“Dinas Sosial dan DP3A akan turun memberikan pendampingan kepada keluarga, terutama anak-anak yang terdampak secara psikologis akibat kejadian ini,” tambahnya.
Bupati juga mengimbau seluruh warga Kabupaten Sukabumi untuk lebih waspada menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrem. Ia meminta masyarakat segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya seperti pergeseran tanah atau aliran air tidak normal.
“Saya mengajak masyarakat untuk selalu waspada, khususnya saat hujan deras. Jika melihat tanda-tanda longsor atau aliran air yang tak biasa, segera lapor ke pemerintah desa atau camat agar bisa ditangani lebih awal,” imbaunya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana dan kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat dalam menjaga keselamatan dan lingkungan.