SUKABUMI – Aksi warga Kampung Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, yang menyeberangi Sungai Cikarang sambil mengusung keranda jenazah viral di media sosial. Aksi tersebut terpaksa dilakukan akibat rusaknya Jembatan Tanjung, yang menjadi satu-satunya akses penghubung Desa Tanjung dengan Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.
Jembatan tersebut dilaporkan hanyut terbawa banjir pada Desember 2024. Meskipun sempat dibangun kembali secara swadaya oleh warga, jembatan itu kembali rusak dan hanyut pada Maret 2025 oleh banjir.
Menanggapi hal ini, Camat Jampangkulon, Dading, bersama pemerintah desa melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Senin, 25 Agustus 2025. Ia memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan segera membangun kembali jembatan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam waktu dekat akan segera membangun kembali jembatan ini karena menjadi satu-satunya akses vital masyarakat,” ujar Dading kepada awak media, Selasa (26/8/2025).
Menurut Dading, Jembatan Tanjung merupakan urat nadi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
“Bahkan akses menuju rumah sakit jauh lebih dekat jika lewat jembatan ini,” tambahnya.
Dading juga menyampaikan bahwa Pemkab Sukabumi merespons cepat kebutuhan masyarakat. Rencananya, pembangunan akan dimulai dengan jembatan gantung seperti sebelumnya, namun pihaknya berharap dapat terealisasi pembangunan jembatan permanen yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
Kepala Desa Tanjung, Dasep Taofiqul Hikmah, mengatakan bahwa rencana pembangunan jembatan sudah diproses oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat dan Dinas PU Kabupaten Sukabumi.
“Kemarin, dari Dinas PU Bina Marga Provinsi dan dari PU Kabupaten sudah melakukan survei, sekalian pengukuran serta membuat desain gambar. Insya Allah rencananya September atau Oktober mulai dikerjakan,” ujar Dasep.