Bandung – Bencana pergerakan tanah melanda dua dusun di Desa Cintaasih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat demi keselamatan.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat, Asep Sehabudin, menjelaskan pada Rabu (12/11/2025) bahwa pergerakan tanah tersebut sudah berlangsung cukup lama dengan laju yang lambat, ditandai munculnya retakan pada tanah dan dinding rumah. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, intensitas pergerakan meningkat akibat cuaca ekstrem.

“Memang sudah lama terjadi, tapi karena beberapa pekan terakhir cuaca ekstrem, kondisi ini memicu kejenuhan tanah sehingga retakan makin masif,” ujar Asep.

BPBD menetapkan status waspada bencana pergerakan tanah di wilayah tersebut. Warga diperbolehkan beraktivitas di lokasi hanya saat cuaca cerah, dan diimbau segera mengungsi sementara jika terjadi hujan deras untuk menghindari risiko longsor.

“Statusnya waspada. Warga harus ekstra hati-hati apalagi saat hujan terus-menerus. Jika kondisi itu terjadi, mereka harus pindah dulu,” tegas Asep.

Dari hasil pemetaan awal, ditemukan sejumlah retakan tanah sepanjang sekitar satu meter dengan lebar lima hingga sepuluh sentimeter. BPBD juga telah meminta Badan Geologi melakukan kajian lapangan guna memastikan tingkat keamanan kawasan pemukiman.

Hingga kini, bencana tersebut mengancam 32 rumah dengan total 38 kepala keluarga atau sekitar 108 jiwa. Pemerintah daerah bersama tim BPBD terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi untuk langkah mitigasi lanjutan.