Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat mendadak di ruang VVIP Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebelum berangkat menuju Sydney, Australia. Rapat tersebut membuat jadwal penerbangan Presiden tertunda hingga dua jam.

Dalam rapat tersebut, Prabowo didampingi sejumlah pejabat negara, di antaranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BPKP M Yusuf Ateh, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Sekretaris Kabinet Teddy menjelaskan, rapat tersebut membahas penggunaan dan pengawasan anggaran negara agar lebih tepat sasaran. Prabowo menekankan pentingnya memastikan setiap rupiah uang rakyat digunakan sesuai tujuan dan waktu yang ditetapkan, termasuk dana transfer ke daerah.

“Presiden menekankan bahwa setiap rupiah uang rakyat harus digunakan secara tepat sasaran dan sesuai periode waktu yang ditetapkan, termasuk dana di daerah yang juga merupakan uang rakyat,” ujar Teddy.

Prabowo juga menugaskan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi untuk mengoordinasikan dan memeriksa penyerapan anggaran, khususnya terkait penggunaan transfer ke daerah menjelang akhir tahun.

Usai memimpin rapat, Prabowo bertolak ke Sydney menggunakan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 pada pukul 12.00 WIB. Dalam kunjungan kenegaraan satu hari itu, Prabowo dijadwalkan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, menghadiri upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn, serta mengikuti pertemuan terkait kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri.

Teddy menambahkan, kunjungan ini merupakan balasan atas kedatangan PM Albanese ke Jakarta pada Mei lalu, yang dilakukan sehari setelah ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia.