Rio Grande do Sul– Sebuah replika Patung Liberty setinggi 24 meter roboh setelah diterjang badai yang melanda wilayah selatan Brasil. Insiden tersebut terjadi di area parkir megastore Havan, Guaíba, Negara Bagian Rio Grande do Sul, pada Senin, 15 Desember 2025.

Mengutip laporan Timesnowworld, badai disertai angin kencang dengan kecepatan mencapai 80–90 kilometer per jam menghantam kawasan tersebut tak lama setelah Badan Pertahanan Sipil Brasil (Defesa Civil) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem. Peristiwa robohnya patung itu terekam dalam sejumlah video dan menyebar luas di media sosial.

Dalam rekaman yang beredar, patung terlihat perlahan miring sebelum akhirnya ambruk ke area parkir yang telah dikosongkan. Benturan keras membuat bagian patung pecah berkeping-keping, dengan kepala terlepas dari badan.

Wali Kota Guaíba, Marcelo Maranata, memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Pernyataan itu disampaikan Maranata melalui media sosial pada 15 Desember 2025. Ia menjelaskan area sekitar patung telah lebih dulu diamankan sehingga tidak ada warga yang berada di lokasi saat patung roboh.

Manajemen Havan dalam keterangan resminya pada 15 Desember 2025 menyatakan replika Patung Liberty tersebut dipasang pada 2020 dan telah mengantongi sertifikasi teknis serta memenuhi standar rekayasa yang berlaku. Perusahaan menegaskan fondasi patung setinggi 11 meter tetap dalam kondisi utuh, sementara bagian atas roboh akibat terpaan angin ekstrem.

Havan juga menyebut pihaknya segera mengisolasi lokasi dan menjalankan seluruh protokol keselamatan setelah kejadian. Proses pembersihan puing-puing dimulai beberapa jam kemudian dan dilakukan tanpa mengganggu operasional toko.

Perusahaan menambahkan bahwa mereka memiliki sejumlah replika Patung Liberty serupa di berbagai gerai di Brasil dan memastikan seluruh struktur telah dibangun sesuai standar keselamatan nasional. Meski demikian, Havan tetap membuka investigasi internal untuk mengevaluasi penyebab teknis robohnya patung tersebut.

Insiden ini kembali menyoroti dampak cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di wilayah selatan Brasil dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena tersebut dinilai meningkatkan risiko terhadap keselamatan publik serta operasional sektor ritel dan infrastruktur.