Sukabumi – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi mencatat bahwa dari total 1.424 km jalan kabupaten, hanya sekitar 60,58 persen yang berada dalam kondisi baik dan sedang. Sisanya, 39,02 persen atau sekitar 555,65 km mengalami kerusakan, termasuk rusak berat. Hal ini menjadikan Sukabumi sebagai daerah dengan kondisi jalan terburuk di Jawa Barat.
Wilayah dengan kerusakan terparah mencakup Jampangtengah, Sagaranten, Jampangkulon, Palabuhanratu, Cicurug, dan Cibadak. Kepala Dinas PU, Dede Rukaya, menjelaskan bahwa untuk penanganan jalan dibutuhkan metode beton (rigid) dengan estimasi biaya Rp 4 miliar per kilometer. Jika seluruh jalan yang rusak ditangani dalam waktu lima tahun, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 2,222 triliun atau sekitar Rp 550 miliar per tahun.
Dinas PU menargetkan perbaikan sekitar 150 km jalan per tahun, disertai dengan upaya untuk mempertahankan jalan yang sudah baik. Namun, keterbatasan anggaran di tahun 2025 menjadi hambatan besar, dengan hanya sekitar Rp 100 miliar yang tersedia untuk seluruh kebutuhan jalan, termasuk perbaikan, pemeliharaan, dan rehabilitasi.
Dede juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin agar umur jalan dapat mencapai standar 10 tahun dan tidak cepat rusak.