RAGAMBAHASA.com – Kapal perang Israel menyerang dan mencegat kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla (Armada Global Sumud) yang membawa bantuan menuju Gaza, Palestina, Rabu (1/10/2025) malam waktu setempat. Armada tersebut terdiri dari sekitar 45 kapal yang mengangkut politisi, tokoh dunia, dan aktivis internasional, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.

Armada Global Sumud sebelumnya berangkat dari Spanyol sebulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel di Gaza. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas internasional terhadap kondisi rakyat Palestina yang mengalami krisis pangan, sebagaimana dilaporkan PBB.

Dalam keterangan resminya, Armada Global Sumud menyatakan bahwa sekitar pukul 20.30 waktu Gaza, sejumlah kapal mereka, di antaranya Alma, Sirius, dan Adara, dicegat serta dinaiki pasukan Israel di perairan internasional. “Selain intersepsi yang terkonfirmasi, siaran langsung dan komunikasi dengan beberapa kapal lain juga terputus,” tulis pernyataan tersebut.

Media Turki, TRT, merilis rekaman yang memperlihatkan tentara Israel bersenjata menaiki kapal, memaksa para aktivis mengangkat tangan, serta melemparkan telepon genggam mereka ke laut. Greta Thunberg termasuk di antara mereka yang kemudian dibawa oleh pasukan Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel melalui akun resminya menyebut beberapa kapal “Hamas-Sumud” telah dihentikan dan penumpangnya dipindahkan ke pelabuhan Israel. Pihaknya menegaskan bahwa semua aktivis, termasuk Greta, dalam keadaan selamat. Namun, Israel tidak memberikan bukti yang mendukung tuduhan keterkaitan armada dengan Hamas.

Sebaliknya, para aktivis mengecam pencegatan tersebut sebagai tindakan ilegal dan bentuk “pembajakan”. Anggota Parlemen Eropa asal Prancis-Palestina, Rima Hassan, menulis di media sosial bahwa ratusan orang “ditangkap secara sewenang-wenang” oleh Israel.

Sementara itu, Spanyol dan Italia yang sebelumnya mengirim kapal pengawal angkatan laut, telah meminta armada berhenti sebelum memasuki zona eksklusi Israel di lepas pantai Gaza. Kedua negara juga menegaskan tidak akan melampaui batas tersebut.

Armada Global Sumud sebelumnya sudah mengalami dua kali serangan drone saat singgah di Tunisia. Bahkan, kapal utama mereka, Alma, sempat dikepung kapal perang Israel, sementara kapal Sirius menghadapi manuver intimidasi serupa.

Insiden ini menambah ketegangan di kawasan, sekaligus memicu sorotan global terhadap kebijakan Israel dalam menutup akses kemanusiaan ke Gaza.