Sukabumi – Sorak riang dan semangat anak-anak yang menggema di GOR Palabuhanratu, Rabu (30/10/2025), bukan sekadar tanda berlangsungnya lomba. Di balik kemeriahan Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat SD/Sederajat Tahun 2025, tersimpan peran penting Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi sebagai motor penggerak dalam melestarikan budaya dan membentuk karakter generasi muda.
1. Mengapa Disbudpora menggelar Invitasi Olahraga Tradisional?
Disbudpora menyadari bahwa di tengah derasnya arus globalisasi, identitas budaya bangsa harus dijaga melalui aksi nyata. Olahraga tradisional bukan sekadar permainan, melainkan warisan luhur yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong, disiplin, dan kebersamaan. Melalui kegiatan ini, Disbudpora berupaya menghidupkan kembali semangat lokal yang mulai memudar, sekaligus menjadikan olahraga tradisional sebagai sarana pendidikan karakter bagi anak-anak sekolah dasar.
2. Mengapa Disbudpora menargetkan generasi muda sebagai peserta utama?
Menurut Kepala Bidang Olahraga Disbudpora Kabupaten Sukabumi, Ridwan Hermawan, S.IP., M.Si., kegiatan ini dirancang agar nilai-nilai kebudayaan dan sportivitas tertanam sejak dini. “Olahraga tradisional adalah cermin kebudayaan bangsa. Melalui permainan sederhana ini, anak-anak belajar kebersamaan, kejujuran, dan tanggung jawab,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen Disbudpora dalam membina pemuda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga kuat dalam karakter dan moral.
3. Mengapa peran Disbudpora strategis bagi kemajuan daerah?
Lebih dari sekadar penyelenggara kegiatan, Disbudpora berperan sebagai penjaga nilai-nilai budaya dan penggerak pembangunan sosial di Kabupaten Sukabumi. Program seperti Invitasi Olahraga Tradisional menjadi bentuk konkret upaya pemerintah daerah dalam mengintegrasikan kebudayaan dengan pendidikan dan olahraga. Melalui pendekatan ini, Disbudpora membangun pondasi generasi muda yang berdaya saing namun tetap berakar pada identitas lokal.
4. Mengapa kegiatan ini bernilai jangka panjang bagi Sukabumi?
Disbudpora tidak hanya fokus pada pelaksanaan lomba, tetapi juga menjadikannya ajang seleksi atlet olahraga tradisional terbaik untuk mewakili Kabupaten Sukabumi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak berhenti pada nostalgia, melainkan bertransformasi menjadi kebanggaan dan prestasi daerah.
Kesimpulan:
Kehadiran Disbudpora Kabupaten Sukabumi dalam Invitasi Olahraga Tradisional 2025 membuktikan bahwa pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda dapat berjalan seiring. Di bawah kepemimpinan yang visioner, Disbudpora tidak hanya menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menanamkan semangat baru bagi masa depan. Melalui langkah nyata ini, Disbudpora menjadi garda terdepan dalam membangun Sukabumi yang berkarakter, berbudaya, dan berprestasi.
