Sumatera – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menanggapi aksi penjarahan yang dilakukan sejumlah warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Ia menegaskan bahwa pemerintah memahami kondisi berat yang dialami masyarakat, mengingat banyak di antara mereka yang bertahan tanpa makanan selama beberapa hari.
“Masyarakat kita tahu kondisinya. Sama-sama mungkin sudah beberapa hari tidak makan. Kita tidak menyalahkan 100 persen masyarakat, tapi fokus pada pembagian bantuan,” ujar Bobby di Tapanuli Tengah, Minggu (30/11).
Bobby menjelaskan masih banyak wilayah yang terisolasi akibat jalur darat yang terputus. Kondisi ini membuat distribusi logistik terhambat, sehingga pengiriman bantuan melalui udara diprioritaskan ke titik-titik seperti Tukka dan Lumut. Sementara wilayah yang dapat dijangkau darat tetap disuplai melalui jalur tersebut.
Ia memastikan stok logistik tersedia, namun kendala terbesar adalah penyaluran di tengah kerusakan akses, listrik padam, dan komunikasi yang belum pulih. Bobby meminta percepatan pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi agar kebutuhan warga di setiap daerah dapat dipetakan dengan cepat.
Selain mengirim bantuan, helikopter yang dikerahkan juga digunakan untuk memantau kondisi terkini wilayah terdampak dari udara. Pemerintah provinsi bersama TNI/Polri, BPBD, serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat pembukaan akses dan memastikan logistik tersalurkan optimal.
“Target kita hari ini 10 titik. Dari udara kita cek lokasi mana yang masih terisolir secara visual dan dicatat untuk segera disuplai,” katanya.
Penjarahan terjadi di beberapa lokasi akibat keterlambatan bantuan. Di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga, warga terlihat membawa karung beras dan minyak goreng. Video yang beredar juga menunjukkan anak-anak ikut memikul beras. Aksi serupa terjadi di Tapanuli Tengah, ketika sejumlah minimarket diserbu warga yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok pascabencana.
Dalam rekaman yang tersebar, warga memasuki minimarket yang pintunya sudah terbuka sebagian dan mengambil kebutuhan harian seperti makanan instan serta air minum sebelum meninggalkan lokasi membawa barang-barang tersebut.
