Sukabumi – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Dede Rukaya, menyatakan bahwa keterbatasan alat berat menjadi salah satu faktor lambatnya penanganan infrastruktur yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Menurut Dede, salah satu prioritas saat ini adalah pemasangan jembatan sementara jenis bailey di atas Jembatan Bojong Kopo, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Jembatan tersebut amblas akibat banjir bandang yang terjadi pada Kamis malam, 6 Maret 2025.

“Ketersediaan alat berat masih terbatas. Saat ini, dua unit alat berat sudah berada di lokasi untuk mendukung proses penanganan. Kami juga terus berkoordinasi dengan sektor swasta untuk mempercepat pengerjaan,” ujar Dede pada Minggu, 9 Maret 2025.

Dinas PU Kabupaten Sukabumi juga terus melakukan penilaian terhadap kondisi infrastruktur lainnya yang terdampak bencana. Beberapa titik yang menjadi perhatian termasuk jembatan di Palabuhanratu, jembatan Desa di Jalan Tarisi, serta jalan yang tergenang di Sagaranten dan Cidolog.

“Kami terus memperbarui data terkait infrastruktur terdampak, sekaligus menentukan kewenangan penanganannya, apakah itu di tingkat kabupaten, desa, provinsi, atau nasional,” tambah Dede.

Langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta mempercepat proses pemulihan infrastruktur pasca-bencana.