Sukabumi – Sekitar 400 hektare lahan pertanian di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, terancam tak bisa ditanami pada musim tanam kedua tahun ini. Penyebabnya adalah rusaknya saluran irigasi akibat bencana longsor yang terjadi pada 5 Maret 2025 lalu.
Kepala UPTD Pekerjaan Umum Wilayah Ciemas, Dadang Koswara, menyebutkan kerusakan paling parah terjadi di Desa Mekarjaya, tepatnya di saluran Irigasi Cikole sepanjang 5 kilometer.
“Meski irigasi ini berada di bawah kewenangan desa, kepala desa Mekarjaya telah mengajukan bantuan ke Dinas PU untuk pengerahan alat berat. Kami sudah melakukan survei lokasi bersama UPTD Bengkel dan Peralatan (Benglat), kepala desa, aparat dusun, serta tokoh masyarakat,” jelas Dadang, Jumat (11/4/2025).
Berdasarkan hasil survei, ditemukan 12 titik longsoran di sepanjang saluran irigasi. Rata-rata panjang longsoran mencapai 5 meter, dengan ketebalan material longsor sekitar 2 meter dan lebar 3 meter.
“Pengerjaan menggunakan alat berat sudah dibahas bersama, dan untuk teknis lebih lanjut akan kami laporkan ke dinas,” tambahnya.
Tak hanya saluran Irigasi Cikole, beberapa irigasi lainnya juga terdampak. Saluran Cimarinjung–Ciporeang di Desa Ciwaru yang menjadi kewenangan kabupaten, serta saluran DI Cibanteng di Desa Cibenda yang dikelola pemerintah desa, juga mengalami kerusakan akibat bencana.
Dadang menyebutkan, saluran Ciporeang telah diajukan untuk perbaikan, dan diharapkan bisa mulai diperbaiki pada akhir April 2025.