Sukabumi – Komitmen Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi dalam mendukung revalidasi Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) bukan semata karena status prestisius yang ingin dipertahankan, tetapi karena nilai strategis geopark sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan yang berbasis budaya, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Plt. Kepala Disbudpora, Dian Hernawati, menegaskan bahwa dukungan terhadap proses revalidasi yang berlangsung pada 30 Juni hingga 4 Juli 2025, merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan institusional dalam menjaga warisan budaya dan kearifan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kawasan CPUGGp.
Alasannya jelas: geopark bukan hanya soal keindahan geologi, tetapi juga kehidupan sosial dan nilai-nilai budaya masyarakat lokal. Karena itu, Disbudpora aktif berperan dalam aspek pelestarian tradisi, penguatan identitas budaya, serta pengembangan kapasitas generasi muda agar bisa menjadi penjaga dan promotor kekayaan lokal yang otentik.
Disbudpora percaya bahwa pelibatan aktif masyarakat, sinergi lintas sektor, serta pendidikan budaya yang berbasis lingkungan menjadi alasan kuat mengapa UNESCO akan memberikan kembali status Green Card kepada CPUGGp. Dukungan edukatif dan partisipatif ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip geopark dunia yang menekankan inklusi, keberlanjutan, dan pelestarian.
Dengan keyakinan tersebut, Disbudpora berharap CPUGGp tidak hanya lolos revalidasi, tetapi juga terus menjadi simbol kebanggaan masyarakat Sukabumi, sekaligus model pengelolaan kawasan berbasis budaya dan lingkungan yang diakui dunia.