RAGAMBAHASA.com || Kawasan Wisata Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur telah kembali dibuka untuk umum sejak 18 September 2023 lalu. sebelumnya September 2023 lalu netizen dibuat geram dengan aksi pasangan kekasih yang menjalani prewedding di Savana Bromo dengan membawa flare. Gara-gara flare yang dibawa, Savana Bromo jadi terbakar dan wisata Bromo ditutup sementara pada saat itu.

Pemandangan hijau mendadak jadi cokelat, penampakan Savana Bromo sebelum dan setelah terbakar viral di media sosial. Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendra, mengatakan kerugian akibat karhutla di kawasan Gunung Bromo mencapai total Rp 8,3 miliar.

Setelah kurang lebih 2 bulan pasca terbakar, kini Savana Bromo kembali menghijau. Penampakan terkini Savana Bromo yang menghijau diunggah oleh akun TikTok @moment.story7 pada 8 Oktober 2023 lalu.

Perlahan kembali perlihatkan pemandangan indahnya, netizen saling mengingatkan untuk tidak lagi mengulang kesalahan serupa. Meski sudah kembali menghijau, namun tak bisa dilupakan jika kebakaran tersebut ‘melahap’ 989 hektare areal taman nasional.

 

Baca Juga: Bagnia dan Bastianini Mampir Ke Jakarta Dan Gelar Jumpa Pers Di Kawasan Senayan

 

Namun, masih ada beberapa area yang terlihat hitam sisa kebakaran. sebagian warganet mengatakan bahwa tanah yang habis terbakar memang biasanya akan lebih subur.
kendati begitu, peristiwa peristiwa semacam ini baiknya dihindari untuk mencegah kerugian yang lebih besar ke depannya.

namun sebagian warganet lainnya mempertanyakan bunga edelweis yang juga ikut terbakar bisa tumbuh kembali. pasalnya, butuh waktu lama bagi tumbuhan tersebut untuk tumbuh dan bunganya bermekaran.

saat ini, masyarakat di wilayah Tengger, Semeru melakukan pembibitan sendiri untuk bunga edelweis. oleh sebab itu, ada banyak orang yang menjajakan bunga ini untuk dibawa pulang oleh wisatawan. alasan utama masyarakat Tengger melakukan pambibitan mandiri bunga edelweis karena bunga tersebut digunakan sebagai salah satu ritual adat suku Tengger. Pasalnya, Bunga ini dianggap sebagai simbol keabadian dan mempunyai nilai positif bagi masyarakat.