RAGAMBAHASA.com|| Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi Ardiana Trisnawiana mengatakan, bangga dengan prestasi yang ditorehkan sejumlah generasi muda menjadi atlet pencak silat.

Pencak silat merupakan sebuah seni bela diri asli nusantara. Seni bela diri tradisional yang satu ini memiliki pamor yang begitu luas, baik secara nasional hingga kancah internasional.

Pencak silat diketahui menjadi salah satu bela diri yang cukup populer di beberapa negara, misalnya seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Nusantara di masa lalu.

Pencak silat sendiri awalnya terinspirasi dari sebuah keterampilan suku asli tanah air pada saat berburu dan berperang.

Para suku asli tanah air dahulu menciptakan banyak gerakan yang secara langsung terinspirasi dari gerakan para binatang untuk dapat bertahan hidup di hutan.

Namun, perkembangan pencak silat melahirkan banyak variasi gerakan, mulai seperti pukulan, tendangan, bahkan juga kuncian.

Terkait hal tersebut, Kepala Disbudpora mendukung berbagai kegiatan pencak silat yang berkembang di Kabupaten Sukabumi.

Hal tersebut menjadi langkah ikhtiar yang dilaksanakan semua pihak. Tiidak hanya menjaga, melestarikan atau menjaga pencak silat yang merupakan budaya warisan nenek moyang.

“Menjadi tugas kita untuk mengembangkan, memajukan dan melestarikan pencak silat yang merupakan warisan, tidak hanya di Indonesia tapi juga ke mancanegara,” kata Ardiana.

Ariana pun mendukung terselenggaranya Festival Pencak Silat se-Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada tanggal 1-3 Maret 2024 di Nipah Valey Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Dukungan itu disampaikan saat menerima panitia Festival Forum Seni Raga Mulya di Gedung GOR Pemuda dan Olahraga Cisaat Sukabumi, Kamis (25/1/2024).

Festival itu juga menjadi upaya untuk membangunkan kembali sejumlah padepokan yang sudah lama tertidur.