RAGAMBAHASA.com || Menghilangkan kesan kumuh, tidak rapi, kotor dan banyak preman, Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu, 3 Januari 2024.

“Terminal bus selalu dari dulu dikesankan dan kenyataannya yang ada di lapangan kumuh, tidak rapi, kotor, banyak premannya. Itu persepsi,” ujar Presiden Jokowi di Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung.

“Dan kalau kita lihat pada hari ini, Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung yang dibangun menghabiskan anggaran Rp70 miliar keren banget,” kata Jokowi.

Dengan selesainya pembangunan terminal Leuwipanjang, Jokowi juga mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum. Sehingga mengurangi kemacetan yang mengular di jalan raya.

 

“Ini untuk mendorong kepada masyarakat agar kembali menggunakan transportasi umum, berbondong-bondong lagi tidak menggunakan mobil pribadi, kalau itu diteruskan yang terjadi adalah kemacetan seperti yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Jokowi juga memberikan contoh kemacetan yang sudah tiap hari terjadi di kawasan Jabodetabek. Dia mengungkapkan dampak kemacetan itu merugikan Rp100 triliun dalam setahun.

“Karena macet, contoh saja di Jakarta dan Jabodetabek. Setahun kita kehilangan hampir Rp100 triliun gara-gara macet. Hampir di semua kota kemacetan itu sudah terasa semuanya,” terangnya.

“Semoga Terminal Leuwipanjang dan Terminal Banjar di Provinsi Jawa Barat bisa mempercepat mobilitas orang dari satu kota ke kota yang lain atau di dalam kota,” imbuhnya.

Presiden Jokowi juga meresmikan Terminal Banjar di Kota Banjar, Jawa Barat. Kedua terminal yang diresmikan Presiden masuk kategori terminal tipe A.