RAGAMBAHASA.com || Duel  dua Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gunungguruh memakan korban.  KBO Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota, IPTU Agus Israwan kepada mengatakan, korban yang diketahui berinisial MRA (17) asal warga  Kampung Cibencoy, RT (04/01), Desa Mangkalaya Kecamatan Gunungguruh itu, meninggal dunia setelah melakukan aksi duel ala gladiator dengan pelajar SMP di Kampung Lebak Muncang, RT (39/19), Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh pada Jumat (09/02) sekira pukul 17.30 WIB.

“Kejadiannya bermula dari adanya kelompok dari salah satu sekolah SMP mengadakan janjian duel dengan salah satu sekolah SMP di Gunungguruh. Mereka telah melakukan atau janjian duel itu melalui Direct Message (DM) Instragram,” kata Agus kepada Radar Sukabumi pada Sabtu (10/02) malam.

“Iya, mereka mengajak duel untuk dijadikan konten dan diviralkan di media sosial, akhirnya ditentukan lokasinya di daerah Kampung Lebak Muncang. Maka terjadilah duel satu lawan satu,” bebernya.

Saat duel ala gladiator, sambung Agus, korban telah membawa senjata tajam jenis pisau dapur. Sementara, pelaku membawa clurit. Sewaktu terjadi deul, korban dikabarkan terkena sabetan senjata tajam pada bagian paha dan betis sebelah kiri.

“Pelaku sempat ditusuk pada bagian kepalanya oleh korban menggunakan pisau. Namun, tidak terluka. Karena, saat duel pelaku menggunakan helm,” timpalnya.

Korban dikabarkan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Betha Medika Cisaat. Karena, kehabisan darah akibat luka senjata tajam dibagian dagu sebelah kiri, luka sayat dibagian pangkal paha sebelah kiri, dan luka lecet di bagian ibu jari kaki sebelah kanan.

“Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Betha Medika, tapi sudah meninggal dunia dalam perjalanan. Nah, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin Kota Sukabumi (RSUD) R Syamsudin Kota Sukabumi, untuk dilakukan visum,” tukasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebelum melakukan duel ala gladiator, korban diketahui telah dijemput oleh tiga temannya dengan sepeda motor Yamaha Mio. Saat berangkat dari rumahnya, keluarga korban tidak mengetahui secara pasti bahwa korban ini hendak pergi kemana. Namun, sekira pukul 19.30 WIB mereka dikejutkan dengan informasi bahwa korban telah dikabarkan meninggal dunia.

“Korban ini, dulunya sekolah di salah satu SMP yang ada di wilayah Kecamatan Gunungguruh. Tapi, sekarang sudah pindah sekolahnya melalui Paket C. Iya, katanya karena keterbatasan ekonomi. Sementara, ibunya kerja sebagai buruh migran di Negara Malaysia,” tandasnya.

Ketika disinggung mengenai motif pelajar tersebut melakukan duel ala gladiator. Agus menjawab, bahwa berdasarkan pemeriksaan sementara, motif mereka demi ketenaran kelompok sekolahnya. Terlebih, duel maut tersebut, telah sengaja mereka rekam untuk dijadikan konten di media sosial.

“Motifnya hanya nantang duel antar sekolah, ego mereka biasa nunjukin eskistensi dirinya, untuk memenangkan gengsi dan ketenaran nama kelompok sekolah mereka,” timpalnya.

“Jadi, mereka ingin eksis di medsos. Nah, waktu itu dari salah seorang dari meraka ada yang bagaian operator live streaming di akun Instragram. Ini nanti kita telusuri penyelidikannya. Langkah kepolisian mencari barang bukti, keterangan saksi-saksi dan secepat mungkin pelaku dapat ketangkap. Sementara ini, pelaku baru teridentifikasi 4 orang,” pungkasnya.