Sukabumi — Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang pelaksanaan study tour oleh sekolah-sekolah dinilai belum memberikan dampak nyata terhadap sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi, Luki Mufti, pada Rabu, 23 April 2025.
Menurut Luki, selama libur Lebaran 2025, tingkat kunjungan wisatawan ke wilayah Kabupaten Sukabumi, termasuk ke kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), justru menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Ia menyebutkan bahwa kemacetan di sejumlah jalur menuju kawasan wisata menjadi indikator lonjakan kunjungan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh petugas Dispar dan pihak terkait lainnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Sukabumi meningkat sekitar 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, tingkat hunian hotel dan penginapan juga mengalami kenaikan sekitar 24 persen.
Terkait larangan study tour, Luki menilai kebijakan tersebut belum memberikan pengaruh signifikan terhadap sektor wisata daerah. Hal ini karena wisatawan yang datang selama masa libur Lebaran sebagian besar adalah rombongan keluarga dan teman, bukan pelajar yang melakukan kegiatan study tour.
Ia juga menilai bahwa larangan study tour dimaksudkan untuk memperkuat nilai pendidikan berkarakter di sekolah. Luki mengkritisi bahwa praktik study tour saat ini kerap kali lebih menonjolkan aspek wisata dibandingkan sisi edukatif, bahkan tak jarang menjadi beban finansial bagi orang tua siswa.
“Gubernur mengambil langkah bijak. Kami memahami keprihatinan ketika orang tua sampai harus menjual barang untuk membiayai anaknya ikut study tour. Bahkan ada siswa yang merasa terkucil karena tak mampu ikut,” ujarnya.
Luki menyarankan jika sekolah tetap ingin melaksanakan study tour, sebaiknya kegiatan tersebut dilakukan di lokasi yang lebih dekat dan dengan biaya yang terjangkau agar tidak membebani orang tua.
Menanggapi kekhawatiran bahwa larangan tersebut bisa menurunkan minat wisatawan dari luar daerah, Luki memastikan bahwa sampai saat ini belum terlihat dampak negatifnya di Sukabumi. Justru pada masa libur Lebaran lalu, data menunjukkan angka kunjungan yang terus meningkat, mempertegas posisi Sukabumi sebagai destinasi favorit baik bagi wisatawan lokal maupun dari luar daerah.