Sukabumi – Semangat pelestarian budaya lokal kembali menyala melalui gelaran “Palabuhanratu Menari 2025” yang sukses digelar di Halaman Yogya Palabuhanratu pada Sabtu (26/4/2025). Acara ini menampilkan lebih dari 500 penari dari sanggar seni, sekolah, dan komunitas budaya dalam aksi kolaboratif memperingati Hari Tari Sedunia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, “Palabuhanratu Menari 2025” bukan sekadar perayaan tari, melainkan cermin nyata dari hidupnya tradisi dan kekompakan masyarakat dalam menjaga warisan budaya.
“Ini adalah bentuk apresiasi luar biasa terhadap seni tradisional yang tumbuh dari akar masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya menampilkan tarian, tapi juga menghidupkan kembali identitas budaya Sukabumi yang patut kita jaga bersama,” ujar Yudi pada Selasa (6/5/2025).
Acara ini diinisiasi oleh Komunitas Sanggar Seni Palabuhanratu dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut berhasil mengubah ruang publik menjadi panggung kebudayaan terbuka, mengajak masyarakat berinteraksi langsung dengan seni melalui berbagai pertunjukan seperti tarian Jaipong, Tari Merak, Rampak Kendang, hingga flashmob bertema “Menari untuk Negeri” yang menyatukan semua generasi dalam satu gerakan.
Selain pertunjukan tari, acara ini juga menampilkan pameran UMKM kreatif, kuliner khas Sunda, serta penampilan musik tradisional yang memperkaya pengalaman budaya yang ditawarkan. Yudi menilai bahwa kegiatan seperti ini merupakan integrasi antara seni, ekonomi kreatif, dan kebersamaan masyarakat, yang tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga bagian dari pembangunan karakter dan edukasi lintas usia.
Yudi berharap kegiatan serupa dapat direplikasi di berbagai kecamatan lain di Kabupaten Sukabumi. Ia menekankan bahwa Sukabumi memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan tiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Jika dikelola dengan serius, kegiatan budaya ini dapat menjadi modal besar dalam membangun jati diri daerah sekaligus penggerak ekonomi.
Ia juga mendorong agar event-event budaya dijadikan agenda tahunan resmi sebagai bagian dari kalender kebudayaan Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, jika dikemas secara profesional dan berkelanjutan, kegiatan seperti “Palabuhanratu Menari” dapat menjadi destinasi budaya yang mendatangkan wisatawan sekaligus membangkitkan ekonomi lokal.
“Budaya itu bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk terus dihidupkan. Dan cara terbaik menghidupkannya adalah memberi ruang agar masyarakat bisa mengekspresikannya secara terbuka dan merdeka. Disbudpora siap mendukung gerakan ini,” pungkas Yudi.