SUKABUMI – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa penundaan malam Grand Final Pemilihan Duta Wisata Mojang Jajaka (Moka) 2025 bukan berarti pembatalan, melainkan hanya pengunduran jadwal. Keputusan ini diambil berdasarkan arahan pemerintah pusat seiring dinamika situasi nasional yang tengah berkembang.
Kepala Dispar Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyampaikan bahwa penundaan ini mengacu pada Surat Edaran Nomor 400.1.1/42/PHJKS/2025 yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Panitia Hari Jadi ke-155 Kabupaten Sukabumi (HJKS), Ade Suryaman.
“Grand Final Mojang Jajaka akan tetap digelar. Penundaan ini kami lakukan demi menjaga kondusivitas daerah, sejalan dengan arahan dari Kementerian Dalam Negeri,” ujar Sendi awak media Jumat (5/9/2025).
Sendi mengungkapkan seluruh finalis yang telah lolos seleksi tetap tercatat resmi sebagai peserta. Tidak akan ada seleksi ulang, melainkan hanya penyesuaian waktu pelaksanaan malam puncak.
“Kami akan berkoordinasi dengan panitia dan sponsor agar acara tetap berjalan megah di waktu yang tepat. Justru penundaan ini memberi ruang untuk memperkuat konsep acara,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa acara Pemilihan Mojang Jajaka ini bukan semata-mata hanya ajang kecantikan saja, tetapi juga merupakan wadah untuk mencari duta wisata yang berwawasan luas untuk mempromosikan potensi pariwisata, seni, dan budaya Kabupaten Sukabumi.
“Kami yakin Mojang Jajaka 2025 akan lebih bermakna saat akhirnya terselenggara. Dukungan masyarakat menjadi kunci suksesnya acara ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kabupaten Sukabumi, Luki Mufti, menyampaikan bahwa meskipun malam puncak grand final ditunda, proses karantina peserta tetap sesuai jadwal yakni pada 4–5 September 2025.
“Karantina menjadi tahapan penting bagi para finalis untuk mendapatkan pembekalan dan pelatihan sebelum tampil di panggung pemilihan duta wisata Sukabumi,” jelas Luki.
Terkait penjadwalan ulang malam grand final memang belum dipastikan, Luki mengatakan pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari panitia HJKS dan pemerintah daerah.
“Untuk waktu pengganti grand final belum dapat ditentukan. Kami berharap seluruh peserta dan masyarakat bisa memaklumi. Yang jelas, antusiasme Mojang Jajaka tahun ini tetap luar biasa, dan itu harus kita apresiasi,” pungkasnya.