RAGAMBAHASA.com – Pasar kripto global memasuki fase ketakutan ekstrem pada Selasa, 16 Desember 2025. Crypto Fear & Greed Index tercatat turun ke angka 11, salah satu level terendah dalam beberapa bulan terakhir, yang mencerminkan dominasi sentimen defensif di kalangan investor.
Data tersebut dirilis Fear & Greed Meter pada 16 Desember 2025. Indeks ini digunakan untuk mengukur sentimen investor kripto secara global dengan skala 0 hingga 100. Angka rendah menunjukkan kondisi fear, sedangkan angka tinggi menandakan greed. Posisi di level 11 menandakan tekanan psikologis pasar berada pada titik sangat tinggi.
Crypto Fear & Greed Index merupakan indikator sentimen yang menggabungkan sejumlah variabel pasar ke dalam satu angka. Perhitungan indeks ini melibatkan volatilitas harga, volume dan momentum perdagangan, aktivitas media sosial, tren pencarian Google, dominasi Bitcoin, serta survei sentimen. Tujuannya bukan memprediksi harga secara langsung, melainkan membaca emosi kolektif pelaku pasar.
Ketika indeks turun ke level 11, hampir seluruh indikator pendukung menunjukkan tekanan pasar yang kuat. Kondisi ini umumnya muncul saat harga aset kripto melemah, volatilitas meningkat, dan pemberitaan bernada negatif mendominasi. Dalam situasi seperti ini, investor cenderung menunda pembelian atau melepas aset untuk mengurangi potensi kerugian lanjutan.
Level di bawah 25 dikategorikan sebagai fear ekstrem. Angka 11 menempatkan pasar sangat dekat dengan zona panik, di mana keputusan jual sering kali didorong oleh emosi, bukan strategi. Secara historis, fase fear ekstrem kerap muncul saat pasar berada dalam periode koreksi atau konsolidasi, meskipun tidak selalu disertai perubahan fundamental yang signifikan.
Namun demikian, fear ekstrem tidak dapat dimaknai sebagai sinyal otomatis bahwa harga akan segera berbalik naik. Indeks ini lebih tepat dibaca sebagai indikator kondisi psikologis pasar, bukan sebagai dasar tunggal untuk mengambil keputusan beli atau jual.
Dominasi rasa takut juga berdampak pada pergerakan pasar. Likuiditas cenderung menurun dan harga menjadi lebih sensitif terhadap informasi atau sentimen baru. Dalam kondisi tersebut, pasar sering bergerak tidak stabil dan cenderung sideways karena pelaku besar menunggu kepastian arah.
Dalam sejumlah siklus sebelumnya, fase fear ekstrem sering dimanfaatkan investor jangka panjang sebagai periode akumulasi bertahap. Tekanan jual dinilai mulai melemah seiring berkurangnya pelaku yang bersedia melepas asetnya. Meski demikian, arah pergerakan selanjutnya tetap bergantung pada muncul atau tidaknya katalis baru yang signifikan.
Turunnya Crypto Fear & Greed Index ke level 11 pada 16 Desember 2025 menegaskan bahwa pasar kripto saat ini lebih dikuasai rasa takut dibandingkan euforia. Kondisi ini mencerminkan kehati-hatian investor dalam menghadapi ketidakpastian, bukan serta-merta hilangnya minat terhadap aset kripto. Indeks sentimen ini dinilai paling efektif digunakan sebagai alat membaca psikologi pasar, bukan sebagai penentu keputusan instan.
