Sukabumi – Menjelang peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum pada 3 Desember, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi membuka kembali rangkaian capaian pembangunan infrastruktur sepanjang 2024 hingga memasuki 2025. Momentum ini bukan sekadar seremoni, tetapi wujud pengabdian insan PU melalui kerja nyata yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Uus Pirdaus, mengatakan bahwa rangkaian capaian tersebut menjadi bagian dari refleksi Hari Bhakti PU, yang lahir dari peristiwa heroik 3 Desember 1945 saat para pejuang PU gugur mempertahankan Gedung Sate.

“Kerja-kerja teknis PU hari ini adalah kelanjutan dari spirit para pendahulu: disiplin, militansi, dan pelayanan untuk masyarakat,” ungkap Uus.

Ia menegaskan bahwa capaian infrastruktur tahun 2024–2025 merupakan hasil kerja panjang seluruh jajaran PU untuk menjaga mobilitas dan layanan publik, meski wilayah Sukabumi memiliki medan berat dan sering terdampak bencana.

Peningkatan Kemantapan Jalan

Pada 2024, kemantapan jalan kabupaten berada di angka 60,58 persen, dan ditargetkan naik menjadi 61,37 persen pada 2025. Uus menjelaskan kenaikan bertahap ini dilakukan secara realistis, mengingat kondisi geografis Sukabumi yang menantang serta kebutuhan anggaran yang besar.

Pekerjaan Strategis Jalan dan Jembatan

Salah satu pekerjaan paling krusial pada 2024 adalah pembangunan Jembatan Cimandiri (Cilalay) di Kecamatan Warungkiara. Jembatan lama rusak berat dan sempat hanyut akibat banjir, sehingga pembangunan ulang menjadi prioritas untuk menjaga konektivitas ekonomi warga.

Memasuki 2025, fokus diarahkan pada penyelesaian Ruas Jalan Pangleseran–Cibatu, jalur vertikal penting yang menghubungkan Kota Sukabumi dengan wilayah selatan. Jalur ini terintegrasi dengan dua ruas jalan provinsi dan menjadi rute alternatif untuk memangkas waktu tempuh utara–selatan.

Selain itu, proyek lanjutan Ruas Jalan Kadudampit–Sukalarang, terutama segmen Pasirtugu–Lebaksiuh, terus berjalan. Ruas ini dinilai membuka potensi agrowisata dan pertanian di kawasan utara Kabupaten Sukabumi.

Prioritas Irigasi: Ketahanan Pangan hingga Energi

Pada sektor irigasi, tiga daerah irigasi menjadi fokus pembangunan:

  • DI Leuwibangga, pendukung ketahanan pangan;

  • DI Cicemet di wilayah adat Sirnaresmi;

  • DI Cicatih di Cikembar, yang juga memasok air bagi instalasi mikrohidro.

Uus menegaskan bahwa irigasi memegang peran vital setara dengan pembangunan jalan. “Semua pekerjaan ini berdampak langsung bagi masyarakat, mulai dari mobilitas hingga ketahanan pangan. Karena itu penanganannya kami dorong agar tepat waktu dan tepat sasaran,” katanya.

Progres Pekerjaan 2025

Seluruh pekerjaan reguler tahun 2025 disebut sudah tuntas. Sementara proyek yang masuk anggaran perubahan masih dalam proses penyelesaian dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Menurut Uus, rangkaian proyek strategis tersebut menjadi cara insan PU memperingati Hari Bhakti PU setiap tahun. Bagi Dinas PU, yang dirayakan bukan hanya upacara, tetapi hasil kerja konkret yang dirasakan masyarakat.

“Infrastruktur yang semakin tersambung, layanan air yang lebih stabil, dan akses ekonomi yang lebih terbuka adalah bentuk nyata pengabdian insan PU di daerah,” tutupnya.