Sukabumi – Jalan provinsi di ruas Waluran–Palangpang, tepatnya di titik Kampung Baleerka–Cikalong, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi sorotan dalam kegiatan reses ke-2 tahun 2025 oleh Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Gerindra, Taopik Guntur.
Taopik menyampaikan bahwa jalan tersebut setiap tahun terendam banjir saat musim hujan, namun hingga kini belum ada penanganan signifikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Keluhan masyarakat ini adalah aspirasi mendesak yang harus diperhatikan,” kata Taopik saat reses di aula kantor Desa Mekarsakti, Kamis (8/5/2025).
Taopik menegaskan pentingnya peran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam menyelesaikan masalah ini. “Kami di DPRD Kabupaten Sukabumi tidak memiliki kewenangan langsung, tapi kami akan terus menyuarakan persoalan ini. Kami berharap Pak Dedi Mulyadi serius menangani masalah ini, jangan hanya diam,” ujarnya.
Menurutnya, banjir tahunan sangat mengganggu mobilitas masyarakat dan berdampak pada perekonomian daerah. Oleh karena itu, Taopik berharap agar usulan peninggian jalan di titik tersebut segera direalisasikan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah provinsi terhadap wilayah selatan Sukabumi.
Selain isu banjir, Taopik juga menerima berbagai aspirasi lain dari warga, antara lain permintaan alat mesin pengering padi berkapasitas 30–50 ton. Mengingat Desa Mekarsakti dikenal sebagai lumbung padi, mesin pengering ini sangat penting untuk menjaga kualitas hasil panen terutama saat musim hujan.
Warga juga mengusulkan pengerukan sungai yang melintasi kawasan Geopark Ciletuh, karena sering meluap dan memicu banjir. Aspirasi ini akan disampaikan Taopik ke tingkat pusat, mengingat kewenangannya berada di bawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Kegiatan reses dihadiri oleh Kepala Desa Mekarsakti beserta perangkat desa, Bhabinkamtibmas, Koramil Ciemas, perwakilan MUI Desa, tokoh masyarakat, Karang Taruna, kader PKK, serta sejumlah tokoh pemuda.