Sukabumi — Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi sedang menindaklanjuti laporan terkait dugaan tindakan pelecehan yang dilakukan seorang pelajar terhadap rekan sebayanya di wilayah Kecamatan Simpenan. Kasus ini mencuat ke permukaan setelah dilaporkan kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi.

“Kami di Dinas Pendidikan masih dalam tahap penelusuran, mencoba mencari tahu SMP mana di wilayah Simpenan yang terlibat dalam kasus ini. Saat ini kami belum memiliki data yang pasti karena belum menerima laporan resmi,” ungkap Kasi Kesiswaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Devi Indra Kusumah kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (3/6/2025).

Devi menjelaskan bahwa karena kasus ini telah ditangani oleh PPA Polres Sukabumi, pihaknya tidak bisa langsung ikut campur dalam penanganannya. Meski begitu, pihak Disdik tetap melakukan pengumpulan informasi dari berbagai sumber hingga akhir pekan ini.

“Berdasarkan tugas pokok dan fungsi kami di Satgas PPKSP (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan), kejadian ini sebenarnya berlangsung di luar lingkungan sekolah dan di luar jam belajar. Oleh karena itu, secara teknis penanganannya berada di luar ranah Disdik. Namun karena baik terduga pelaku maupun korban adalah siswa SMP, kami tetap akan mencari informasi sampai Kamis nanti, insyaallah,” paparnya.

Devi menambahkan bahwa saat ini Disdik belum bisa memberikan informasi lebih mendalam mengenai kasus tersebut, namun menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya secara maksimal. “Saat ini belum bisa kami sampaikan detailnya, tapi kami berkomitmen untuk bekerja secara optimal. Kami siap menangani sesuai kapasitas kami,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa perlindungan harus diberikan baik kepada korban maupun pelaku, mengingat keduanya masih di bawah umur. “Catatan penting dari kami adalah bahwa kedua belah pihak, baik korban maupun pelaku, harus mendapatkan perlindungan karena mereka masih tergolong anak-anak,” tutup Devi.

Sebelumnya diketahui bahwa kasus ini muncul setelah seorang siswi mengaku diberi minuman keras oleh teman sebayanya dan kemudian mengalami tindakan pelecehan. Kejadian itu diduga berlangsung di luar jam pelajaran sekolah.