SUKABUMI – Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi memberikan apresiasi atas inisiatif Yayasan Suku Raga yang memanfaatkan media wayang sebagai sarana pendidikan karakter. Program ini dinilai sebagai metode yang sarat makna dan kontekstual dalam membentuk kepribadian siswa sejak usia dini melalui pendekatan budaya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusairin, menyampaikan bahwa literasi seharusnya tidak hanya diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga meliputi pembentukan karakter, pemahaman nilai-nilai moral, serta penguatan jati diri yang bersumber dari kearifan lokal.

“Wayang sebagai media belajar mampu menciptakan suasana yang kontekstual dan menyenangkan. Ini sangat ideal untuk menumbuhkan kesadaran karakter di kalangan siswa, mulai dari jenjang dasar hingga menengah. Kami menyambut baik dan siap mendukung implementasi program ini di sekolah-sekolah,” ujar Khusairin seusai pertemuan dengan Yayasan Suku Raga di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Selasa (3/6/2025).

Ia menambahkan, pesan-pesan dalam kisah pewayangan seperti keteladanan, kejujuran, dan semangat gotong royong sangat sejalan dengan tujuan kurikulum pendidikan nasional, khususnya dalam upaya membentuk Profil Pelajar Pancasila.

“Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran berbasis proyek mendapat tempat yang besar. Program wayang ini sangat tepat bila dijadikan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” jelasnya.

Dinas Pendidikan pun membuka ruang untuk kerja sama lanjutan dengan Yayasan Suku Raga, baik melalui pelatihan guru, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler seni budaya, hingga pengintegrasian materi ke dalam pembelajaran tematik di sekolah.

“Kami akan mendorong kolaborasi lintas sektor agar program ini bisa langsung menyentuh dunia pendidikan. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis pendidikan karakter bisa ditanamkan lebih kuat lewat pendekatan budaya,” tegas Khusairin.

Ia juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali wayang di sekolah sebagai bagian dari pelestarian budaya sekaligus menanamkan jati diri bangsa kepada generasi muda.

“Wayang adalah warisan lokal yang dapat menghubungkan nilai-nilai luhur masa lalu dengan tantangan masa depan. Kini saatnya kita hadirkan kembali sebagai media pembelajaran yang bermakna dan menggugah,” pungkasnya.