RAGAMBAHASA.com || Seorang santri ditemukan meninggal dunia di toilet sebuah pondok pesantren di wilayah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Jumat (1/3/2024). Diduga santri berinisial HI (16) tersebut meninggal dunia akibat tersengat listrik.

Korban ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB oleh salah seorang temannya yang hendak ke toilet untuk mandi. Kapolsek Sukaraja Polres Sukabumi Kota, Kompol Dedi Suryadi membenarkan adanya insiden tersebut.

Menurut Dedi, kronologi kejadian bermula saat teman korban atau saksi hendak mandi menjelang salat Jumat. Lalu saksi menemukan salah satu toilet atau kamar mandi ponpes yang terkunci dari dalam. Karena curiga, saksi kemudian mendobrak pintu kamar mandi tersebut dan menemukan korban tergeletak dengan kondisi telentang.

 

 

“Kemudian saksi memberitahu saksi (teman korban) lain bahwa di kamar mandi ada santri (korban) meninggal. Setelah itu korban oleh teman-temannya langsung dibawa ke RS Hermina Sukabumi untuk dilakukan pemeriksaan medis,” kata Dedi dalam keterangannya

 

 

Baca Juga: Kurir Narkoba Di Cidahu Di Gerebek Polisi Saat Tidur Pulas Di Hotel

 

 

Dedi menyebut, korban diduga meninggal dunia akibat tersengat listrik. Hal itu merujuk kepada hasil olah TKP yang menemukan adanya kabel jaringan listrik di dalam kamar mandi, yang kondisinya dianggap kurang aman.

 

 

“Untuk dugaan sementara, tidak ada bekas kekerasan apapun dan si korban pakai celana pendek, terpantau jari kirinya luka bakar. Dilihat dari TKP memang ada kabel yang tidak ditanam, di luar menggantung. Jadi dugaan sementara itu kena setrum, kalau dikaitkan di TKP ada kabel menggantung ujungnya telanjang,” ujarnya.

Dedi mengatakan dalam insiden ini pihaknya tengah menyelidiki apakah ada unsur kelalaian. Sehingga rencananya pengelola pondok pesantren tersebut juga akan dimintai keterangan. Adapun saat ini jenazah korban masih berada di RSU Hermina.

 

 

“Orang tuanya sedang ibadah umrah tapi ada pamannya, keluarga lainnya. Untuk pemakaman itu masih menunggu keluarganya dari Bandung, tadi sudah di perjalanan mungkin sebentar lagi sampai di sini,” ujarnya.

“Kemudian seperti apa kesepakatannya apakah mau dikubur di sini atau di Bandung atau bahkan mau ditindaklanjuti seperti autopsi atau tidak, sampai saat ini belum memberikan jawaban keluarganya,” pungkasnya.